Dengan tarian mata pena
Yang semakin pudar dakwatnya
Mencoretkan rasa hati
Lahir dari lubuk perasaan
Dia manusia yang alpa
Menggari cinta dan harapan
Sedang hatinya bersalut dosa semalam
Menjadi kepingan karat
Yang bersangkut di gerigi igauan
Biar dia tersendu sendiri
Dipinggir kaki lima
Seperti pengemis buta dan pekak
Yang meraih simpati
Pintu senja meniup mimpi ngeri
Sudi jauh dari gapaian
Mengharungi cebisan empati
Lorekan cerita semalam
Hanyut dipuput perih angin lautan
Dan manusia lain pun ketawa
14 ogos 2015
12.02 am
No comments:
Post a Comment